Rabu, 13 Januari 2010

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2007
A. LATAR BELAKANG
Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, ekxplorasi, eksperimen, menunjukan kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsisten (Standar kompetensi kurikulum 2004). Tebentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa tersebut tercermin melalui kemampuan berfikir kritis, logis, sistematis, dan memiiki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, keadaan dilapangan belumlah sesuai dengan yang diharapkan. Hasil studi menyebutkan bahwa meski adanya peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun pembelajaran dan pemahaman siswa SLTP cenderung text book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran konsep cenderung abstrak dan dengan metode ceramah sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berfikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai akibatnya motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal dan mekanistis (Direktorat PLP, 2002)
Mencermati hal tersebut diataas, sudah saatnya untuk diadakan pembaharuan, inovasi ataupun gerakan perubahan mind set kearah pencapaian tujuan pendidikan diatas. Pembelajaran matematika hendaknya lebih bervariasi metode maupun strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru dalam mengatur dan memberdayakan berbagai variabel pembelajaran merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang direncanakan. Karena itu pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam mendesain model pembelajran guna tercapainya iklim pakem (pembelajaran aktif kreatif efektif menyenangkan) adalah tuntutan yang mesti diupayakan untuk dipenuhi bagi para guru.
Perlu diketahui bahwa keanekaragaman model pembelajaran yang hendak disampaikan pada bahan ajar ini, lebioh merupakan upaya bagaimana menyediakan berbagai alternatif dalam strategi pembelajran matematika yang hendak disampaiakan dan selaras dngan tingkat perkembangan, afektif dan psikomotorik peserta didik jenjang SMP. Ini artinya bahwa, tidak ada model pembelajaran yang paling baik, atau model pembelajaran yang satu lebih baik dan model pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu model pembelajaran atau pemilihan suatu model pembelajaran atau pemilihan suatu model pembelajaran akan tergantung akan tergantung pada tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi yang hendak disampaikan perkembangan peserta didik, dan juga kemampuan guru dalam mengelola dan memberdayakan semua sumber belajar yang ada.

B. TUJUAN
Tujuan dalam makalah ini agar lebih mengetahui tipe model pembelajaran kooperatif khususnya tipe NHT (Numbered Heads Together).

C. MANFAAT
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenah pengetahuan mengenai pembelajaran kooperatif khususnya tipe NHT (Numbered Heads Together).

D. ISI
I. Pengertian model pembelajaran kooperatid
Pembelajaran kooperatif yaitu penempatan beberapa siswa dalam kelompok kecil dan memberikan mereka sebuah atau beberapa tugas.
Terkait dengan model pembelajran ini ada enam langkah dalam model pembelajaran kooperatif yaitu:
Fase ke Indikator Kegiatan guru
1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
3 Mengorganisaikan siswa dalam kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana siswa membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok melakukan transisi secara efisien
4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerrjakan tugas
5 Evaluasi Guru mengevaluassi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil bekajar siswa baik individu maupun kelompok


II. Ciri –ciri pembelajaran kooperatif yaitu
1. Tujuan kelompok
Keberhasilan kelompok dalam mencapai kecemerlangan dalam menguasai suatu konsep yang diajar
2. Interaksi sosial ditekankan
Yaitu interaksi yang berlangsung untuk setiap kelompok yang akan menyebabkan siswa lebih aktif saling memenuhi dan saling membantu.
3. Pelajar perlu saling bergantungan positif untuk mencapai objektif gerak kerja
Yaitu dalam suatu kelompok ada siswa yang pintar yang mempunyai tanggungjawab untuk saling membantu dan keberhasilan kelompok tersebut dikenali sebagai kelompok yang saling bergantung secara positif. Tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan dari kumpulan anggota dari suatu kelompok tersebut. Bermaksud semua pelajar mempunyai peluang yang sama untuk mengambil manfaat dan saling kerjasama.
III. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Pembelajaran ini yaitu suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
NHT merupakan kegiatan belajar kooperatif tipe NHT
1. Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4 orang. Setiap anggota kelompok diberi satu nomor 1, 2, 3 dan 4
2. Guru memberikan pertanyaan
3. Guru memeberi tahu siswa untuk meletakkan jawaban masing-masing anak dalam suatu kelompok mereka untuk meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok memahami jawaban tersebut.
4. Guru menyebut no (1, 2, 3, atau 4) dan siswa dengan nomor yang bersangkutanlah yang harus menjawab.
Setiap kelompok terdiri dari siswa dengan kemampuan yang bervariasi yaitu satu berkemampuan tinggi, dua sedang dan satu rendah. Disini ketergantungan positif juga dikembangkan, dan yang kurang terbantu oleh yang lebih. Yang berkemampuan tinggi bersedia membantu meskipun mungkin mereka tidak dipanggil untuk menjawab. Bantuan yang diberikan dengan motivasi tanggingjawab dan nama baik kelompok.
Yang paling lemah diharapkan antusias dalam memahami permasalahan dan jawabannya karena mereka merasa merekalah yang akan ditunjuk oleh guru untuk menjawab.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam ketika siswa bekerja dalam kelompok adalah sebagai berikut :
1. Setiap anggota dalam kelompok harus merasa bagian dari tim dalam pencapaian.
2. Setiap anggota dalam kelompok harus menyadari bahwa masalah mereka adalah pemecah masalah dalam kelompok, berhasil atau gagal akan dirasakan oleh semua anggota kelompok
3. Untuk mencapai tujuan kelompok semua siswa harus bicara atau diskusi aktif satu sama lain.
4. Harus jelas bahwa setiap kerja individu dalam kelompok mempunyai efek langsung terhsadap keberhasilan kelompok.

E. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht
1. Perlu persiapan yang matang.
2. Pembelajaran membutuhkan waktu yang cukup lama
3. Pengelolaan kelas susah dikondusifkan
4. Membutuhkan biaya yang cukup besar

F. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht
1. Siswa lebih antusias dalam belajar
2. Siswa lebih kreatif
3. Melatih siswa untuk saling bekerjasama
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2006. Model pembelajaran matematika. Yogyakarta.
Wardani, Sri. 2002. Pembelajaran Matematika Kontekstual/Realistik. Yogyakarta. PPPG Matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar